Memory Direct Mapping
Saluran cache lebih sedikit dibandingkan dengan blok memori utama sehingga diperlukan algoritma untuk pemetaan blok-blok memori utama ke dalam saluran cache. Selain itu, diperlukan juga alat untuk menentukan blok memori utama mana yang sedang memakai saluran cache. Pemilihan fungsi pemetaan akan menentukan bentuk organisasi cache. Terdapat tiga metode yang digunakan yaitu :
1. Pemetaan Langsung (Direct Mapping)
Pemetaan langsung adalah teknik yang paling sederhana, yaitu teknik ini memetakan blok memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja. Jika suatu block ada di cache, maka tempatnya sudah tertentu. Keuntungan dari direct mapping adalah sederhana dan murah. Sedangkan kerugian dari direct mapping adalah suatu blok memiliki lokasi yang tetap (jika program mengakses 2 blok yang di map ke line yang sama secara berulang-ulang, maka cache-miss sangat tinggi).
Berikut penjelasan lebih detail :
-Setiap blok pada main memory
dipetakan dengan line tertentu pada cache. i = j modulo C di mana i adalah
nomor line pada cache yang digunakan untuk meletakkan blok main memory ke-j.
Jika M = 64 dan C = 4, maka pemetaan antara line dengan blok menjadi
Jika M = 64 dan C = 4, maka pemetaan antara line dengan blok menjadi
seperti berikut :
Line 0 can hold blocks 0, 4, 8, 12,
...
Line 1 can hold blocks 1, 5, 9, 13,
...
Line 2 can hold blocks 2, 6, 10,
14, ...
Line 3 can hold blocks 3, 7, 11,
15, ...
- Pada cara ini, address pada main memory
dibagi 3 field atau bagian, yaitu:
Tag identifier.
Line number identifier
Word identifier (offset)
-
Word identifier berisi informasi tentang lokasi word atau unit
addressable lainnya dalam line tertentu pada cache.
-
Line identifier berisi informasi tentang nomor fisik (bukan logika) line
pada chace
-
Tag identifier disimpan pada cache bersama dengan blok pada line.
Untuk setiap alamat memory yang dibuat oleh
CPU, line tertentu yang menyimpan copy alamat tsb ditentukan, jika blok tempat
lokasi data tersebut sudah dikopi dari main memory ke cache.
Tag yang ada pada line akan dicek untuk melihat
apakah benar blok yang dimaksud ada line tsb.
-Keuntungan Menggunakan Direct Mapping antara lain :
Mudah dan Murah diimplementasikan
Mudah untuk menentukan letak salinan data main memory pada chace.
Mudah untuk menentukan letak salinan data main memory pada chace.
-Kerugian
menggunakan Direct Mapping antara lain :
Setiap blok main memory hanya dipetakan
pada 1 line saja.
Terkait dengan sifat lokal pada main memory, sangat mungkin mengakses blok yang dipetakan pada line yang sama pada cache. Blok seperti ini akan menyebabkan seringnya sapu masuk dan keluar data ke/dari cache, sehingga hit ratio mengecil. Hit ratio adalah perbandingan antara jumlah ditemukannya data pada cache dengan jumlah usaha mengakses cache.

2. Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping)
Terkait dengan sifat lokal pada main memory, sangat mungkin mengakses blok yang dipetakan pada line yang sama pada cache. Blok seperti ini akan menyebabkan seringnya sapu masuk dan keluar data ke/dari cache, sehingga hit ratio mengecil. Hit ratio adalah perbandingan antara jumlah ditemukannya data pada cache dengan jumlah usaha mengakses cache.
2. Pemetaan Asosiatif (Associative Mapping)
Pemetaan
asosiatif mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan setiap
blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dengan pemetaan
assosiatif, terdapat fleksibilitas penggantian blok ketika blok baru dibaca ke
dalam cache. Kekurangan pemetaan asosiatif yang utama adalah kompleksitas
rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag seluruh saluran cache secara
parallel, sehingga pencarian data di cache menjadi lama.
Memungkinkan
blok diletakkan di sebarang line yang sedang tidak terpakai.
Diharapkan
akan mengatasi kelemahan utama Direct Mapping.
Harus menguji
setiap cache untuk menemukan blok yang diinginkan.
Mengecek setiap tag pada line
Sangat lambat untuk cache berukuran besar.
Nomor line menjadi tidak berarti. Address
main memory dibagi menjadi 2 field saja, yaitu tag dan word offset.

Melakukan pencarian ke semua tag untuk menemukan blok.
Melakukan pencarian ke semua tag untuk menemukan blok.
Cache dibagi
menjadi 2 bagian :
lines dalam
SRAM
tag dalam
associative memory

Keuntungan Associative Mapping : Cepat dan fleksibel.
Keuntungan Associative Mapping : Cepat dan fleksibel.
Kerugian
Associative Mapping : Biaya Implementasi, misalnya untuk cache ukuran 8 kbyte
dibutuhkan 1024 x 17 bit associative memory untuk menyimpan tag identifier
3. Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping)
3. Pemetaan Asosiatif Set (Set Associative Mapping)
Pada pemetaan
ini, cache dibagi dalam sejumlah sets. Setiap set berisi sejumlah line.
Pemetaan asosiatif set memanfaatkan kelebihan-kelebihan pendekatan pemetaan
langsung dan pemetaan asosiatif.
Merupakan
kompromi antara Direct dengan Full Associative Mapping.
-Membagi cache menjadi sejumlah set (v) yang
masing-masing memiliki sejumlah line (k)
-Setiap blok dapat diletakkan di sebarang
line dengan nomor set: nomor set = j modulo v
- Jika sebuah set dapat menampung X line,
maka cache disebut memiliki X way set associative cache.
- Hampir semua cache yang digunakan saat ini
menggunakan organisasi 2 atau 4-way set associative mapping.
Keuntungan
menggunakan Set Associative Mapping antara lain:
Setiap blok memori dapat menempati lebih dari
satu kemungkinan nomor line
(dapat
menggunakan line yang kosong), sehingga thrashing dapat diperkecil
Jumlah tag
lebih sedikit (dibanding model associative), sehingga jalur untuk melakukan
perbandingan
tag lebih sederhana.
Ringkasan Set
Associative Mapping nampak pada tabel berikut:
Item Keterangan
Panjang
alamat (s+w) bits
Jumlah unit
yang dapat dialamati 2s+w words or
bytes
Ukuran Bloks
sama dengan ukuran Line 2w words or
bytes
Jumlah blok
memori utama 2d
Jumlah line
dalam set k
Jumlah set V=2d
Jumlah line
di chace Kv = k*2d
Besarnya tag ( s – d )bits
2.2 Algoritma Penggantian
Algoritma
penggantian adalah suatu mekanisme pergantian blok-blok dalam memori cache yang
lama dengan data baru. Dalam pemetaan langsung tidak diperlukan algoritma ini,
namun dalam pemetaan assosiatif dan asosiatif set, algoritma ini mempunyai
peranan penting untuk meningkatkan kinerja cache memori.
Banyak
algoritma penggantian yang telah dikembangkan, algoritma yang paling efektif
adalah Least Recently Used (LRU), yaitu mengganti blok data yang terlama berada
dalam cache dan tidak memiliki referensi. Algoritma lainnya adalah First In
First Out (FIFO), yaitu mengganti blok data yang awal masuk. Kemudian Least
Frequently Used (LFU) adalah mengganti blok data yang mempunyai referensi
paling sedikit. Teknik lain adalah algoritma Random, yaitu penggantian tidak
berdasarkan pemakaian datanya, melainkan berdasar slot dari beberapa slot
kandidat secara acak.
2.3 Write Policy
Apabila suatu
data telah diletakkan pada cache maka sebelum ada penggantian harus dicek
apakah data tersebut telah mengalami perubahan. Apabila telah berubah maka data
pada memori utama harus di-update. Masalah penulisan ini sangat kompleks,
apalagi memori utama dapat diakses langsung oleh modul I/O, yang memungkinkan
data pada memori utama berubah,lalu bagaimana dengan data yang telah dikirim
pada cache? Tentunya perbedaan ini menjadikan data tidak valid.
Teknik yang
dikenal diantaranya, write through, yaitu operasi penulisan melibatkan data
pada memori utama dan sekaligus pada cache memori sehingga data selalu valid.
Kekurangan teknik ini adalah menjadikan lalu lintas data ke memori utama dan
cache sangat tinggi sehingga mengurangi kinerja system, bahkan bisa terjadi
hang.
Teknik
lainyya adalah write back, yaitu teknik meminmasi penulisan dengan cara
penulisan pada cache saja. Pada saat akan terjadi penggantian blok data cache
maka baru diadakan penulisan pada memori utama. Masalah yang timbul adalah
manakala dat di memori utama belum di-update telah diakses modul I/O sehingga
data di memori utama tidak valid.
Penggunaan
multi cache terutama untuk multi prosesor akan menjumpai masalah yang lebih
kompleks. Masalah validasi data tidak hanya antara cache dan memori utama saja,
namun antar cache juga harus diperhatikan. Pendekatan penyelesaian masalah yang
dapat dilakukan adalah dengan :
Bus Watching
with Write Through. Yaitu setiap cache controller akan memonitoring bus alamat
untuk mendeteksi adanya operasi tulis. Apabila ada operasi tulis di alamat yang
datanya digunakan bersama maka cache controller akan menginvalidasi data
cache-nya.
Hardware
Transparency. Yaitu adanya perangkat keras tambahan yang menjamin semua
updating data memori utama melalui cache direfleksikan pada seluruh cache yang
ada.
Non Cacheable
Memory. Yaitu hanya bagian memori utama tertentu yang digunakan secara bersama.
Apabila ada pengaksesan data yang tidak di-share merupakan kegagalan cache.
2.4 Miss Cache
Saat miss
menulis, anda bisa punya pilihan antara membawa blok ke cache (writeallocate)
atau tidak (write-no-allocate). Saat miss membaca, anda selalu membawa blok ke
cache (lokalitas spasial atau temporal) - blok mana yang diganti:
- tidak ada pilihan untuk direct-mapped cache
- memilih secara acak way yang akan diganti
- mengganti way yang paling jarang dipakai
(LRU)
- penggantian FIFO (round-robin)
Tipe miss
cache adalah sebagai berikut:
- Miss wajib: terjadi saat pertama kali word
memori diakses. Merupakan miss untuk cache yang infinit.
- Miss kapasitas: terjadi karena program
menyentuh banyak word yang lain sebelum menyentuh ulang word yang sama.
Merupakan miss untuk cache fullyassociative.
- Miss konflik: terjadi karena dua work
dipetakan ke lokasi yg sama di cache. Merupakan miss yang terjadi ketika
berganti dari cache fully-associative ke direct-mapped.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar